Monday, October 18, 2010

Oxymoron

*ditemanin true colors-glee cast*

dan mendadak gw gak bisa nulis apa2. DARR!!

Okay, lets just start with Mom in Rumah Syenang. Itu udah agak awkward but I was the one who invited her. Dan pacar gw bertanya komentar nyokap tentang hubungan kami. My mom and I are cool with each other, we're like best friends. So I asked, "mom, what do u think about me and my gf?"

and she said, "I disagree. Ntar mama harus bilang apa kalau ditanya sama Tuhan? Ntar kamu gak kebawa, fei, pas pengangkatan"

Saat itu, gw dengan santainya mengabaikan opini nyokap dan bilang "soon or later u're gonna accept it" which I know, it wont happen.

Setelah gw bilang itu ke pacar, dya langsung sms gw dengan " ='( hugs" lalu " = (" dan gw mulai berpikir..

well she always got me thinking tapi ngga dengan JUDUL "Tuhan"

Sampai beberapa saat yang lalu, gw berpikiran bahwa lesbianisme dan keTuhanan adalah sesuatu yg OXYMORON. Bertentangan atau gak MATCH-ing klo di combine. Its like ME and DIET [itu mah FIXED oxymoron] anyway, gw menganggap bahwa gw harus pilih salah satu, either God or Love. Gw menghindari konflik bathin dimana gw harus ke gereja dengan merasa bersalah atau pacaran sebagai pendosa. I certainly dont want that, so I put one aside [you know which one I put aside] Untuk beberapa hal mungkin akan dengan mudahnya gw konfrontasikan, tapi ngga dengan kasus ini. Gw bener2 lari..lari sejauh mungkin agar gw merasa tenang dan damai.

So, anyway, pacar gw mulai terguncang dengan statement tante Liza, tapi gw mencoba untuk slalu ada buat dia. I didnt know what to say at that moment. Therefore, I asked Vien, one of my "Guru", about this religious thing. Dan dari pembicaraan kami, gw menyimpulkan bahwa Tuhan ngga akan menanyakan "are str8? are u a lesbian? are u gay?" saat pertemuan pertama kami denganNya. God doesnt think about what nationality we are, what color our skin is and what our sexuality is. God wants to know about our relationship with Him.

*duh, rasanya pengen nangis* [efek drama campur bingung]

IF THAT'S SO..

I should be in peace now..but NOT. Ini membuat gw berpikir lama [walaupun secara otomatis slalu gw eliminasi] karena pacar gw pun mulai terkena imbasnya [dan gw mulai menyesal karena memberitahunya mengenai opini tante Liza] well, no regret..living in regret is just like dying from cancer for me. Daripada gw digrogotin pikiran sendiri akan penyesalan, sebaiknya gw berpikir how to cope with these feelings.

I do love my girlfriend.
I do love my mom.
And I dont want to make them sad.

But this is my life. I do have to face hard choices [oh Gosh, I wish its as easy as choosing pizza or burger]. So I said to Mom..

"I'm 21 years old this year. I'm old enough to be independent. If I'm wrong, I will face the consequences."

She can wash her hands.

I hope everything gets better tomorrow *I pray for this every single day*

No comments: